Bimtek MTsN 2 Kota Padang: Penguatan Kompetensi Guru Lewat Soal Literasi dan HOTS, Kokurikuler, dan Pendekatan Humanis oleh Widyaprada BBPMP Sumbar

MTsN 2 Kota Padang, Humas– Bertempat di Hotel Ibis Padang, MTsN 2 Kota Padang menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para guru dan tenaga kependidikan dengan fokus pada penguatan kompetensi pedagogik dan pengembangan pembelajaran abad ke-21. Kegiatan yang berlangsung dua hari (9-10 Oktober 2025) pada hari pertama dibimbing langsung oleh Widyaprada dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Sumatera Barat, Bapak Feri Fren, M. Pd, Kamis (9/10).

Hari pertama Bimtek ini menitikberatkan materi pada tiga topik yakni 1. penulisan soal literasi, numerasi, dan Higher Order Thinking Skills (HOTS), 2. penguatan kegiatan kokurikuler, dan 3.  pengembangan pembelajaran berbasis cinta dan pendekatan humanis.

Kepala MTsN 2 Kota Padang, H. Ramli mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya madrasah untuk terus meningkatkan mutu guru dalam menghadapi tantangan pendidikan yang semakin kompleks.

“Kami ingin guru-guru di MTsN 2 Kota Padang tidak hanya mampu membuat soal yang berkualitas dan menstimulasi daya pikir siswa, tetapi juga membangun iklim pembelajaran yang inklusif dan penuh kasih sayang,” ujar Ramli.

Sementara itu, widyaprada Feri Fren, menekankan pentingnya penyusunan soal yang tidak hanya menguji pengetahuan dasar, tetapi juga mendorong kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi siswa.

“Penyusunan soal tidak seharusnya hanya berfokus pada pengujian pengetahuan dasar. Soal yang baik adalah yang mampu menantang siswa untuk berpikir kritis, menganalisis informasi, menyusun gagasan, dan mengevaluasi berbagai kemungkinan. Dengan begitu, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan dengan tantangan abad ke-21”, terang Feri.

Selain itu, ia juga mengangkat pentingnya kegiatan kokurikuler sebagai sarana penguatan karakter serta penerapan pendekatan pembelajaran yang lebih humanis dan berpusat pada siswa.

“Guru hari ini dituntut untuk tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi. Pendekatan humanis yang menekankan cinta dan kepedulian menjadi kunci dalam membentuk generasi pembelajar yang tangguh dan berakhlak,” ungkapnya.

Terkait dengan kurikulum berbasis cinta (KBC) Feri menekankan bahwa KBC bukan sekadar pendekatan emosional, tetapi merupakan paradigma pendidikan yang memanusiakan proses belajar. KBC mengajak pendidik untuk hadir secara utuh mengajar bukan hanya dengan akal, tetapi juga dengan hati.

"Kurikulum Berbasis Cinta adalah sebuah ajakan bagi kita semua, para pendidik, untuk melihat siswa bukan sebagai objek transfer ilmu, melainkan sebagai pribadi yang tumbuh. Pendidikan yang dibangun di atas cinta akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berempati dan berkarakter", tutur Feri.

Feri juga mengajak peserta Bimtek untuk mulai mengintegrasikan nilai-nilai kasih sayang, kepedulian, dan penghargaan terhadap keberagaman dalam praktik pembelajaran sehari-hari.

"Ketika siswa merasa dicintai dan dihargai, ruang kelas akan menjadi tempat yang aman untuk bertumbuh secara intelektual maupun emosional", pungkasnya.

Kegiatan Bimtek berlangsung bermakna dan kondusif dengan berbagai sesi penjelasan, praktik penyusunan soal, diskusi kelompok, serta simulasi penerapan metode pembelajaran yang adaptif dan menyenangkan.

Dengan terselenggaranya Bimtek ini, diharapkan para guru MTsN 2 Kota Padang dapat semakin profesional, kreatif, dan reflektif dalam proses pembelajaran, demi mencetak generasi madrasah yang unggul, cerdas, dan berkarakter. (DI)